System
clock menggambarkan model pengukuran untuk system time (waktu sistem), dimana
untuk setiap rangkaian proses eksekusi instruksi (fetching, decoding,
executing, writing) di ukur dalam berapa jumlah tick. System clock ini nantinya yang akan mengatur waktu dari tiap tahapan
eksekusi instruksi (machine cycle)
kapan dimulai dan kapan selesai. System clock ini akan diukur dalam satuan
cycle per second (Hertz).
Gambar 1. Sistem Clock
Sesuai dengan Gambar 3.1. system clock dihasilkan
oleh quartz crystal, yang menghasilkan sinyal konstan ketika ada sumber
listrik. Sinyal konstan ini yang berupa sinyal analog akan di konversi ke dalam
sinyal digital dengan menggunakan analog
to digital conversion. Sebagai contohnya adalah processor 1 GHz, akan menghasilkan satu juta pulse (sinyal) untuk
tiap satu detik. Rata-rata pulse yang dihasilan dalam setiap detik dinamakan clock rate atau clock speed.
Gambar 2. Clock Rate
Untuk
setiap tahapan instruksi (machine cycle) mulai dari tahapan fetching, decoding,
executing, hingga writing back, memerlukan clock system agar berjalan. Untuk
satu buah tahapan eksekusi instruksi memerlukan waktu beberapa cycle. Akan
tetapi tidak semua instruksi memiliki waktu yang sama. Ada beberapa instruksi
yang hanya memerlukan waktu beberapa cycle, namun pada instruksi yang kompleks,
waktu yang diperlukan juga semakin banyak.
Bagaimana Clock speed, digunakan
sebagai standar kecepatan
komputer adalah masalah
yang masih jadi pertentangan, dan sebagian besar pembuat chip tampak menuju
pada kesimpulan bahwa Clock speed harus ditinggalkan sebagai nilai utama yang
diberikan. Masalahnya datang dari kenyataan bahwa, walaupun Clock speed bekerja
sebagai indikator yang cukup handal, terjadi persaingan antar perusahaan
chipset yang berbeda pendapat itu. Salah satu alasan Clock speed CPU tidak dapat diandalkan sebagai
kecepatan komputer secara keseluruhan adalah banyak faktor lain yang ikut
bermain. Jumlah RAM komputer, Clock speed RAM, Clock speed dari front-side bus,
dan ukuran cache, semua itu memainkan peran penting dalam menentukan kinerja
komputer secara keseluruhan.
Ketika membandingkan satu chip
Intel Pentium dengan Pentium chip lain misalnya, clock speed merupakan
indikator yang cukup baik. Komputer berbasis Pentium 800Mhz akan melakukan
tugas prosesor sekitar dua kali kecepatan komputer Pentium 400MHz. Ketika
membandingkan prosesor perusahaan yang berbeda, bagaimanapun juga cerita
akan berubah. Jika kita melihat pada kedua chip yaitu Pentium dan chip AMD
misalnya, kita menemukan bahwa AMD cenderung untuk melakukan tugas yang lebih
cepat dari Pentium pada kelas yang sebanding. Sebuah chip AMD 1.8GHz
performanya melebihi signifikan chip Pentium 1.8Ghz, bahkan melakukan mendekati
kecepatan Pentium 2.2GHz.
Untuk alasan ini, AMD berhenti
menetapkan clock speed mereka sebagai metode utama beriklan bagi komputer
mereka. AMD Athlon 64 3000, misalnya, memiliki kecepatan clock hanya 1.8GHz,
tetapi AMD bertekad untuk menjadi kira-kira sebanding dengan Pentium 4 pada
3GHz. Intel sendiri juga mulai menjauh dari iklan clock speed, terutama karena
pengenalan mereka pada laptop-oriented M, yang memiliki kecepatan clock jauh
lebih rendah untuk mengoptimalkan kinerja portabel. Dengan tetap berpegang pada
model clock speed, Intel membuat komputer Pentium-M-nya terlihat seperti lambat
dan lemah dibandingkan dengan model Pentium 4 mereka.
Walaupun clock speed masih bisa
memberikan gambaran umum tentang daya komputasi,
pada saat ini orang-orang lebih sering merekomendasikan benchmark untuk
membandingkan kecepatan komputer. Melihat hasil pengukuran bagaimana berbagai
prosesor menangani tugas-tugasnya, akan memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang bagaimana komputer akan bekerja untuk Anda. Satu komputer dapat secara
signifikan lebih cepat dari yang lain dengan mengubah gambar dalam program
desain grafis, misalnya, tetapi lebih lambat pada permainan video-intensif.
Paradigma ini lebih baik, artinya peringkat ditentukan oleh kemampuan komputer
melakukan tugas tertentu, bukan fokus secara eksklusif pada clock speed. Dengan
demikian akhirnya konsumen akan lebih memahami seperti apa produk yang mereka
bisa harapkan.
No comments:
Post a Comment